5 Cedera dan Alergi yang Bisa Dialami Pria setelah Seks

Jakarta, CNN Indonesia --

Saat melakukan seks, berbagai cara dicoba agar bisa mencapai orgasme di waktu yang tepat. Berbagai posisi pun dilakukan agar bisa mendapatkan kepuasan. Namun, hati-hati dan tetap kendalikan diri karena hubungan seks bisa membuat cedera dan alergi.

Cedera saat seks bisa menimbulkan rasa sakit dan berbahaya untuk kesehatan, terutama reproduksi.

Berikut 5 cedera dan alergi yang bisa dialami pria setelah seks.


1. Penis patah

Penis patah atau fraktur penis adalah cedera yang bisa dialami pria saat penis ereksi. Penis patah terjadi karena jaringan tunika albuginea robek, darah yang biasanya terbatas pada ruang ini bocor ke jaringan lain. Penis akan tampak memar dan bengkak.

Melansir dari scientific American, saat terjadi fraktur penis akan muncul suara letupan. Fraktur penis biasanya terjadi saat hubungan seks dengan posisi wanita di atas.

Menangani penis patah atau fraktur penis bisa dilakukan dengan cara operasi untuk menjahit robekan pada penis. Setelah operasi dilakukan, kebanyakan pria yang mengalami penis patah bisa kembali melakukan hubungan seksual.

2. Phimosis

Kondisi ini bisa terjadi pada pria yang tidak melakukan sunat atau memotong kulit kulup pada penis mereka. Melansir Orlando Health, saat penis tidak disunat, kepala penis akan ditutupi jaringan yang disebut kulup.

Saat berhubungan seks, jaringan ini akan tertarik. Jika kulit kulup terlalu ketat, jaringan yang tertarik bisa menimbulkan rasa sakit saat melakukan hubungan seks. Seiring waktu, gerakan saat melakukan seks dapat menyebabkannya robek atau meradang atau terinfeksi. Pengobatan bisa dilakukan dengan krim steroid atau sunat jika rasa sakit berlanjut.

3. Otot tertarik

Otot bisa tegang saat Anda melakukan aktivitas seks. Menggerakan tubuh terlalu keras bisa menarik otot di perut dan punggung Anda. Selama orgasme, paha akan tegang dan bisa merasa sakit sesudahnya. Rasa sakit normalnya hilang dalam satu atau dua hari.

Dikutip dari Web MD, jika rasa sakit tidak segera sembuh, Anda mungkin mengalami cedera dan perlu mendapatkan perawatan medis.

4. Reaksi alergi

Saat menggunakan alat bantu seks, baik itu kondom, pelumas atau mungkin seks toys Anda bisa mengalami ruam atau sensasi terbakar di sekitar alat kelamin. Ini bisa terjadi jika Anda memiliki alergi terhadap bahan-bahan tertentu.

Gejala reaksi alergi biasanya mulai sekitar 10 hingga 30 menit setelah kontak dan dapat bertahan selama berjam-jam hingga berhari-hari. Gunakanlah alat bantu seks yang aman bagi Anda yang sensitif terhadap bahan tertentu.

5. Sindrom pascaorgasme

Seseorang bisa mengalami kondisi langka ini dengan gejala seperti flu atau alergi setelah orgasme.

Sindrom ini membuat Anda bisa merasa demam, hidung tersumbat, bersin, sakit kepala, dan mata gatal dalam hitungan detik atau hingga beberapa jam setelah berhubungan seks. Kondisi ini bisa bertahan selama beberapa hari.

Jika Anda merasakan kondisi ini obat alergi atau antidepresan bisa mengurangi gejala. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

(tst/ptj)

[Gambas:Video CNN]

0 Response to "5 Cedera dan Alergi yang Bisa Dialami Pria setelah Seks"

Post a Comment